Facebook Blokir Iklan Penjualan Masker
Bogorsenja, Facebook memberlakukan kebijakan iklan terkait dengan wabah corona. Hal ini diungkapkan Director of Product Management Facebook, Rob Leathern, melalui akun Twitternya.
Kebijakan ini diambil agar kondisi masyarakat yang tengah dilanda kepanikan ini tidak dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi. Sebagaimana diketahui, sejumlah pakar kesehatan dunia pun sudah menyerukan masyarakat yang sehat agar tidak perlu menggunakan masker untuk mencegah penularan corona.
Namun, meski telah diimbau agar tidak membeli dan mengenakan masker, masyarakat tetap dilanda kepanikan dan kerap memborong masker yang dijual.
Namun, meski telah diimbau agar tidak membeli dan mengenakan masker, masyarakat tetap dilanda kepanikan dan kerap memborong masker yang dijual.
"Kami melarang iklan yang menjual masker wajah medis dari daftar," tulis Rob.
Ia pun menegaskan bahwa saat ini, pihak Facebook masih tetap memantau kondisi persebaran wabah corona. Ia juga mengatakan akan terus memperbarui kebijakan jika ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini.
"Kami akan mulai meluncurkan perubahan ini di hari-hari mendatang," tulisnya
Tak hanya itu, belum lama ini, Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa Facebook akan menekan jumlah persebaran informasi yang salah terkait corona.
"Kami juga akan mulai menghapus konten dengan klaim palsu atau teori konspirasi yang telah ditandai oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan setempat yang dapat menyebabkan kerugian bagi orang yang percaya," tulis Facebook.
Bahkan, Facebook juga akan memblokir akun-akun yang dianggap memanfaatkan situasi ini. Seperti misalnya akun yang mengklaim menyediakan obat penyembuh virus corona.
Mark juga mengatakan bahwa para peneliti dapat menggunakan data-data yang disediakan Facebook, seperti peta kepadatan populasi, untuk lebih memahami bagaimana virus menyebar.
Mark juga mengatakan bahwa para peneliti dapat menggunakan data-data yang disediakan Facebook, seperti peta kepadatan populasi, untuk lebih memahami bagaimana virus menyebar.
Untuk memperoleh informasi yang akurat, ia mengarahkan pengguna untuk mencari informasi dari sumber seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau otoritas kesehatan setempat. Selain memberikan informasi rinci mengenai corona, Facebook juga memberikan iklan gratis kepada organisasi yang turut menyebarkan informasi terbaru terkait virus ini.