Kabupaten Bogor Ekspor 1.000 Ton Buah Manggis ke RRC dan Thailand
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nuriyanti mengatakan ekspor perdana buah manggis grade A tersebut jumlahnya mencapai 1.000 ton."Jumlah buah manggis yang kami ekspor ke RRC dan Thailand pada Rabu lusa itu jumlahnya 1.000 ton dengan harga jual Rp 30.000 perkilogramnya," kata Siti Nuriyanti kepada wartawan, Minggu.
Dia menerangkan produksi buah manggis permusim di Kabupaten Bogor mencapai 2.500 hingga 3.000 ton dan baru 1.000 ton yang diekspor dan sisanya untuk pasar dalam negeri.
"Ke depan kami akan meningkatkan buah manggis grade A untuk meningkatkan jumlah kuota ekspor," terangnya.
"Dalam setahun kita tiga kali masa panen dengan jumlah panen bisa mencapai 3.000 ton, karena untuk ekspor kita melakukan pemilahan kualitas grade A maka kita baru bisa mengekspor 1.000 ton buah manggis permusim."
Nuriyanti menjelaskan selain dengan mengekspor buah manggis, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemkab Bogor juga memotong mata rantai tengkulak.
"Kami memotong mata rantai tengkulak dengan mempertemukan pengusaha ekspor ke para gapoktan buah manggis, kami transparans dalam melakukan penilaian buah manggis yang layak ekspor," jelas Nuriyanti.
Dia melanjutkan buah manggis akan menjadi kompoditi unggulan produk pertanian Kabupaten Bogor hingga jajarannya memiliki program menambah luas kebun manggis dari 500 menjadi 600 hektar.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Banun Harpini memaparkan buah manggis asal Bogor dan dearah lainnya saat ini masih menjadi primadona dan saat ini Indonesia berada di peringkat pertama dunia untuk produsen buah manggis.
"Selain buah manggis yang banyak kita eksport ke Cina, saat ini buah Nanas dan sayuran segar juga kita akan coba eksport ke Amerika dan negara-negara lainnya," papar Banun.