Perintah Shalat Jum'at Pertama Kali
Shalat jumat
diperintahkan seiring dengan perintah shalat lima waktu
" Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat jum'at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah..." qs. al-jumu'ah (62)(9).
Bagi umat Islam Jum'at adalah hari yang sangat istimewa, berbeda dengan hari lainnya dalam seminggu. Jika nama-nama hari yang lain menunjukan urutan angka. Ahad berarti hari pertama. Itsnain atau Senin adalah hari kedua. Tsulatsa atau Selasa adalah hari ketiga, Arba'a atau Rabu adalah hari keempat, dan Khamis atau Kamis adalah hari kelima, maka Jumat adalah Jumlah dari semuanta.
Menurut sebagian riwayat, kata jumat diambil dari kata jama'ah yang artinya berkumpul. Yaitu, hari perjumpaan atau hari bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahmah. Kata jumat juga bisa diartikan sebagai waktu berkumpulnya umat Islam untuk melaksanakan kebaikan sehingga tak aneh bila kemudian Allah memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat Jumat untuk merayakan hari istimewa tersebut.
Perintah shalat Jumat turun seiring dengan turunnya perintah shalat lima waktu. Ketika itu, Rasulullah masih berada di Makkah. Akibatnya Rasulullah tidak langsung melaksanakan perintah tersebut karena kondisi yang tidak memungkinkan di kota itu. Shalat jumat perdana baru dilaksanakan ketika Rasulullah hijrah ke Madinah. Ketika itu, Senin 12 Rabiul Awal 1 Hijriyyah atau 23 September 622 M.
Rasulullah dan Abu Bakar As-shidiq menapakkan kaki memasuki desa Quba yang tak jauh dari Madinah. Kedatangan mereka telah ditunggu oleh warga di seluruh kampung. Semua orang berhamburan keluar dari rumah masing-masing ketika mengetahui Rasulullah dan Abu bakar As-shidiq menuju rumah Khubaib bin Yasaf atau Kahrijah bin Zaid di Sunh, sebuah desa yang tak jauh pula dari Madinah.
Satu atau dua hari kemudian, Ali bin Abi Thalib tiba dari Makkah dan tinggal di rumah yang sama dengan Rasulullah. Rasulullah berdiam di desa Quba selama empat hari, sejak Senin hingga Kamis. Lalu, atas saran Ammar bin Yasir, beliau membangun Masjid Quba. Inilah masjid pertama dalam sejarah Islam. Rasulullah sendiri yang meletakkan batu pertama di kiblat masjid tersebut dan kemudian diikuti oleh Abu Bakar As-shidiq. Lalu diselesaikan beramai-ramai oleh para sahabat lainnya.
SHALAT JUMAT PERTAMA
Pada jumat pagi, 16 Rabiul Awal. Rasulullah meninggalkan Quba. Rasulullahdan para sahabat melanjutkan perjalanan ke Madinah. Namun, pada siang hari, mereka berhenti di Lembah Ranuna. diperkampungan Bani Salim bin 'Auf dari suku Khazraj yang masih berada di sekitar Quba. Mereka kemudian melaksanakan shalat Jumat untuk pertama kalinya di tempat itu. Sebelum melaksanakan shalat Jumat, Rasulullah menyampaikan khutbah di depan ratusan jamaah.
Meski 16 Rabiul Awal dianggap sebagai hari dilaksanakannya shalat perdana namun sejumlah riwayat mengungkapkan bahwa sebelum hari itu, shalat jumat pernah dilaksanakan oleh umat Islam. Namun, shalat jumat itu dipinpin oleh Rasulullah, melainkan As'ad bin Zurarah. Fakta tersebut dikisahkan dalam hadist yang diungkapkan oleh Qutaibah bin Sa'id. Qutaibah menyatakan, setiap kali Ka'ab bin Malik mendengar azan hari jumat, dia akan memohonkan rahmat untuk As'ad bin Zurarah.
"Lantas, aku bertanya kepadanya. Mengapa Anda memohonkan rahmat untuk As'ad bin Zurarah setiap kali mendengar azan jumat ?" Ka'ab pun menjawab, "As'ad adalah orang yang pertama kali melaksanakan shalat jumat di tengah-tengah kami di Hazmin-nabit, yang terletak di Bani Bayadhah di Baqi', yaitu Naqi'ul Khadhamat,"
Qutaibah bertanya lagi,"Berpakah jumlah kalian ketika itu?" Ka'ab menjawab, "Empat puluh orang."
As'ad dikisahkan mengetahui bahwa perintah untuk melaksanakan shalat jumat sampai kepada Rasulullah. Kabar tersebut tersiar ke Madinah, tempat dia berada. Hal inilah yang menjadi dasar baginya untuk melaksanakan shalat jumat. Sementara, Rasulullah tidak mungkin melaksanakan shalat jumat berjamaah di tengah kondisi Makkah yang tidak kondusif bagi dirinya dan kaum muslim lainnya. Karena itu, Rasulullah baru bisa melaksanakan shalat jumat ketika beliau hijrah di Madinah.
Setiap hari jumat, Muslim di desa tempat tinggal As'ad akan menuju rumahnya dan berkumpul disana. Mereka lalu menyelenggarakan shalat dua rakaat. Setelah itu, As'ad memotong kambing untuk di makan bersama.